Islam itu bukan perihal mullah, dan selama ada mullah maka itu bukan Islam. Islam tidak memiliki kelas elite. Islam adalah sekumpulan insan manusia yang telah dimuliakan untuk memeluknya dan menjalakannya. Mereka berkata, ini perihal mullah. Ini bukan masalah mullah! Di Afghanistan itu bukan para mullah, mereka adalah sekelompok orang yang berjuang untuk hidup mereka. Dan begitu pula di Iran. Serupa juga di Mesir. Serupa di Turki yang segera akan tampak, inshaAllah.

Namun Islam juga akan terjadi di sini dan berlangsung di sini. Ia dimulai di sini, tidak saja di Tucson, tetapi dari ujung Amerika yang satu ke ujung yang lain sedang berjalan. Islam tumbuh. Tidak ada yang bisa menghentikannya, karena Islam itu untuk jaman ini, untuk tempat ini. Islam akan hadir di seluruh dunia. Hadir di Korea. Hadir di Jepang. Tahun lalu seorang tua berusia 85 tahun yang dihormati sebagai pemimpin Gereja Budha di Korea memeluk Islam dan kini dikenal sebagai Hajj Abu Bakr. Dunia sedang berubah. Dan kalian pun berubah. Kalian adalah mikrokosmos dan dunia adalah makrokosmos. Dunia berubah, kalian berubah. Kalian senantiasa berubah, tidak ada sesuatupun yang tidak berubah. Allah Al Qadim (Kekal). Jadikan Islam transaksi kehidupanmu dan berpegangteguh pada Islam. Perkuat Islam-mu dan perluas ke-Islam-anmu. Perluas, karena tiap-tiap orang ber-Islam sesuai kedudukan ilmunya. Islam seseorang bisa demikian sempitnya. Islam seseorang bisa begitu tertutup, Islam orang lain bisa demikian luas, amat luas. Bergantung kepada akalmu, kepada kedermawananmu. Sebab dari seluruh sifat Sayyiduna Muhammad, salla’llahu ‘alayhi wa sallam, maka sifat termulianya adalah kedermawanannya.

Dan orang-orang yang memiliki sifat-sifat baik sebelum ber-Islam adalah mereka yang terbaik sebagai Muslimin, karena Baginda bersabda, “Yang terbaik di antaramu sebelum Islam adalah mereka yang terbaik setelah Islam”, karena Islam itu hanya memuliakan dan memperkuat dan memberikan pusat perhatian kepada adab mulia insan manusia dan tidak ada sesuatu apapun dalam pengajaran Islam dan keindahan wahyu Al Quran, tidak ada satupun yang menghinakan akal. Kalian tidak bisa menemukan satupun yang menghina akal insan manusia karena itulah Islam tumbuh, berkembang, dan terus berkembang, akan mekar, akan rusak, akan hancur, lalu biji-bijinya akan pindah ke suatu tempat dan proses yang sama akan berjalan lagi, sebagaimana telah pernah berlangsung, di sebuah dunia yang terus merosot, yang membusuk, dan dimana semua hal tentang keadilan dan kewarasan terus menghilang, sesuai apa yang disabdakan Sayyiduna Muhammad, salla’llahu ‘alayhi wa sallam, hanya saja ahli Kebenaran terus memanggil Allah dan beribadah kepada Allah, apapun yang terjadi di dunia. Mereka tidak mencari-cari sebuah utopia. Kami tidak menanti-nanti hadirnya sebuah utopia. Kita bukan orang-orang Kristen. Kita tidak punya fantasi bahwa semua orang akan menjadi Muslim dan semuanya akan hidup penuh kebahagiaan selama-lamanya. Nabi, sallallahu alayhi wa sallam bersabda, Setiap jaman setelah kami akan lebih buruk daripada jaman sebelumnya, hingga kiamat. Itulah perspektif historis insan manusia. Itulah dilema insan manusia, dan begitulah hakikat Islam menghadapinya.

Sumber : https://bewley.virtualave.net/tucson.html

Diterjemahkan dalam bahasa Indonesia oleh Muqadim Malik Abdalhaqq Hermanadi