Saya menginginkan engkau menghormati dan memuliakan hadirat Rabb-mu karena penghormatan adalah penyebab keberuntungan. Keterangkatan dan barakah apapun yang diperolehi dari tiap-tiap tangan ahli Allah hanyalah karena menghormati dan memuliakan mereka. Jika tidak karena itu, tidak seorangpun akan memperoleh sesuatu apapun. Saudaraku, engkau telah begitu baik dalam mencatat perkataanku, semoga Allah membalasmu dengan kebaikan dari kami! Ilmu adalah tambangnya, dan menulis adalah penambatnya. Tambatkan tambangmu pada gunung-gunung yang kokoh.
Sedang tentang pernyataanmu, “Lidah dan penanya ada bersamaku”, kami tidak tahu apakah engkau memilikinya atau tidak. Ujilah dirimu pada saat engkau sangat membutuhkan, saat orang-orang menyalahkanmu dan saat engkau tidak lagi memiliki hasrat. Jika dadamu mengembang, maka tidak ada keraguan bahwa engkau memiliki qalbu. Saksi kami berasal dari Kitab Allah Ta’ala, “Dia yang dadanya Allah bukakan pada Islam, ia memiliki cahaya dari Rabb-nya. Kecelakaan bagi mereka yang qalbunya mengeras dari mengingati Allah” [39:22]. Kami berpendapat itu adalah suatu saksi yang besar dan sepadan.
Islam yang tinggi adalah Islamnya Ibrahim ‘alayhi salam yang dimiliki para sufi. Mereka, semoga Allah rida padanya, adalah sedemikian rupa bahwa qalbunya menerima saat kesukaran sama saja sebagaimana saat kemudahan. Mereka menerima saat sakit sama saja dengan saat sehat. Mereka menerima saat ditimpa musibah sama seperti saat memperoleh kebaikan. Mereka menerima saat kemiskinan sama saja seperti saat berharta. Mereka menerima saat rendahnya kehinaan sebagaimana saat pengangkatan mulia. Mereka menerima saat kesempitan serupa saat kelapangan dan seterusnya. Itu serupa dengan Sayyidina Ibrahim ‘alayhi salam yang qalbunya demikian gembiranya di saat mengalami kesempitan yang begitu kuat – atau bisa kami katakan menerima musibah atau ujian. Ya Allah! Jadikan kami dan semua yang tersambung pada kami tergabung dalam millah Ibrahim melalui derajat makhluk terbaik, junjungan kami, pimpinan, dan kekasih, Muhammad salallahu ‘alayhi wassalam.
Saudaraku, berhati-hatilah terhadap menafsirkan tiap ayat Qur’an apapun dengan penafsiran yang tidak memadai. Usahakanlah memperoleh tafsiran terbaiknya, maka dengan begitu engkau akan benar. Jika engkau tidak berusaha memperoleh yang terbaik dalam mencari tafsirnya, maka engkau pasti terjatuh pada kekeliruan karena Al-Qur’an Sangat Besar. Makna-makna dari yang sangat besar hanyalah sangat besar. Tidak ada yang tahu tafsirnya kecuali Allah. Ketika para ahli, ulama, khalayak ilmu lahiriah, menafsirkannya, semoga saja bacaan mereka dapat mengalihkan perhatian mereka dari penjelasannya sehingga Allah dapat mengaruniakan mereka pembukaan kepada makna-makna batiniahnya. Lalu mereka dapat menyatukan ilmu lahiriah dan ilmu batiniah, atau ilmu syari’at Muhammad salallahu ‘alayhi wassalam dan ilmu hakikat. Sehingga mereka dapat memberikan penjelasan tentangnya, sebagaimana mereka yang telah sempurna telah memberikan penjelasan, semoga Allah rida kepada mereka dan semoga Ia memberikan kita keuntungan atas keberkahan mereka. Amin.
Jika engkau berkata, “Al-Qur’an menyatakan tentang jalan-jalan lain selain dari pada jalannya Ibrahim ‘alayhi salam“, maka saya berkata, “Apakah mereka itu setara? – dia yang dadanya hanya mengembang oleh keberadaan hasrat dan gairahnya semata dan dia yang telah berpaling dari hasrat dan gairahnya menuju tafakur kebesaran Rabb-nya?” Tidak setara, demi Allah, demi Allah, demi Allah!
Ujilah lagi qalbumu. Apakah ia mencari pertolongan dari Al Quran Yang Besar, hadist Rasul mulia salallahu ‘alayhi wassalam, dari para shaykh khalayak lahiriah dan khalayak batiniah, dari saudara-saudara, dari Allah, dan dari Rasul-Nya salallahu ‘alayhi wassalam? Jika ternyata ia mencari pertolongan dari semua itu, maka ia adalah satu qalbu yang besar. Jika tidak, maka ia lebih rendah dari dia yang memiliki kedudukan seperti ini. Karena itu, janganlah engkau tinggalkan dia sehingga engkau menyerupainya – warna celupanmu adalah warna celupannya dan warna celupannya adalah warna celupanmu. Sedangkan bagi dia yang menerima dari Allah dan Rasul-Nya salallahu ‘alayhi wassalam, maka seluruh makhluk meminta bantuan darinya, yang tinggi dan yang rendah, yang tidak hadir dan yang hadir, yang jauh dan yang dekat, yang padat dan yang lembut. Dimana dukungannya kuat, dukungan mereka kuat. Dimana dukungannya lemah, dukungan mereka lemah. Namun begitu kami berpendapat bahwa jika ia sudah sempurna, maka dimana bantuannya di satu arah kuat, maka ia berpaling pada arah yang lain sehingga terdapat kesetimbangan di antara kedua arah yang mencari bantuan darinya sehingga tidak ada dari kedua mereka itu yang dilenyapkan. Demikianlah itu dia yang memiliki qalbu seperti itu, atau yang bisa kami katakan, memiliki kedudukan yang luar biasa ini, hingga berakhirnya dunia ini. Allah adalah penjamin dari perkataan kami.
Salam.