Saudara-saudaraku, jika si murid tidak hormat, mengakui ilmu, memiliki kesantunan, terpesona, rasa takut, rasa hormat, dan penghargaan kepada sang shaykh yang benar-benar shaykh yang sahih, maka si murid tidak memperoleh manfaat apapun dari shaykh-nya. Jika tidak ada manfaat apapun, maka tidak ada pertalian apapun kepada sang shaykh dari si murid. Keduanya tidak memperoleh manfaat. Simak apa yang saya katakan padamu dan perhatikan dengan sungguh-sungguh semampumu, semoga Allah memberimu kesuksesan dan menolongmu!

Saya sedang sangat asyik membaca sebuah buku tertentu untuk waktu yang lama. Saya tidak melihat kesana-kemari. Lalu salah seorang saudara mendatangiku dan duduk amat dekat wajahku. Selang beberapa waktu, saya menyadari keberadaannya di hadapanku. Saya bertanya padanya, “Sejak kapan engkau duduk di sini?” Ia menjawab, “Sejak engkau duduk di sini.” Padahal saya sudah duduk amat lama. Saya berkata padanya, “Tak apa-apa.” Ia berkata padaku, “Saya sudah mengenalmu selama 13 tahun dan tidak ada sesuatupun yang muncul bagiku.” Saya segera menjawabnya setelah mendengar perkataan itu, “Demi Allah, engkau tidak mengenalku. Engkau hanya kenal dirimu sendiri. Kemana saja engkau selama ini?” Ia menjawab, “Saya tinggal di negeri itu.” Saya berkata kepadanya, “Dimana istri dan anak-anakmu?” Keluarganya ada beberapa. Itu masa yang sulit bukan masa lapang. Dia menjawabku, “Mereka tinggal di tenda.” Lalu saya menegaskan apa yang telah saya katakan padanya – bahwa kesuksesan itu dari Allah, dan saya tahu dari apa yang dikatakannya – bahwa itu berasal dari syahwat yang menggoda seseorang. Allah penjamin apa yang kami katakan.
Salam.