Daras Shaykh Moulay Muhammad Mortada el-Boumeshouli
tentang
Cinta kepada Rasulullah ﷺ
Hammanskraal, 7 Desember, 2024
Daras ini dimulai dengan pembacaan ayat-ayat Al Qur’an, Surat Fusilat di bagian ayat 30 hingga ayat 35 oleh Sayyidina Shaykh Moulay Mortada Elboumeshouli dan Sidi Muqadim Khalid Sebola.
Saya berlindung kepada Allah dari setan yang terkutuk, dengan asma Allah Ar-Rahmaan Ar-Rahiim, tiada daya dan upaya kecuali dari Allah Maha Tinggi Maha Mulia, dan salam, salawat dan keberkahan Allah bagi Junjungan, Nabi, dan Mawlana Muhammad al-Mustahafa al-Amin, dan keluarganya yang suci dan mulia, dan para sahabatnya yang cemerlang diberkahi, dan semua yang mengikuti mereka dengan ihsan hingga Hari Pembalasan.
Ya Allah, curahkanlah salam kepada Junjungan kami Muhammad, salam yang dengannya Engkau singkirkan kami dari kegelapan ilusi waham, dan memuliakan kami dengan cahaya kepahaman, dan menerangkan bagi kami apa yang tidak jelas hingga dipahami, sesungguhnya Engkau Maha Tahu dan kami tidak tahu, dan Engkau Maha Tahu yang gaib.
Maha Suci Engkau, kami tidak memiliki ilmu selain apa yang Engkau beritahukan pada kami, sesungguhnya Engkau Maha Tahu Maha Bijaksana. (QS Al-Baqarah, 2:32).
Ya Allah, bukalah bagi kami hikmah-Mu, dan curahkan bagi kami rahmat-Mu, Wahai Pemilik Keagungan dan Kehormatan.
Saudara-saudari mulia terkasih, kita di malam ini, malam yang diberkahi Allah bagi kita ini, dan pahala dan karunia seluruhnya dari Allah, dan karunia-Nya, dan nikmat-Nya. Kita bersyukur pada Allah atas keberhasilan-Nya, dan sukses kita hanya berasal dari Allah. Allah telah merencanakan kita hadir di malam penuh berkah ini, merayakan maulid Rasulullah ﷺ, dan kita merayakan maulidnya sepanjang tahun. Setiap saat kita merayakan Id bersama Rasulullah ﷺ, sebab Rasulullah ﷺ -lah yang telah membawa nikmatnya kepada kita, dan nikmatnya kepada kita itu berlimpah. Kalau bukan karena beliau ﷺ, kita tidak akan menjadi Muslimin, dan kita tidak mungkin menjadi Mukminin.
Karunia Rasul Allah ﷺ tidak terbatas, seseorang tidak mampu mengutarakannya dengan mulutnya.
Jadi kita memohon Allah untuk memberikan ganjaran padanya ﷺ dengan balasan terbaik, dan kita memohon pada Allah mencurahkan salam padanya ﷺ dengan salawat yang tidak berbatas pula. Baginda ﷺ hadir dengan maksud. Baginda ﷺ hadir dengan hidayah, dan Baginda ﷺ menerangi bagi kita jalannya, dan Baginda ﷺ memperlihatkan adab pada segala sesuatu bagi kita. Rasulullah ﷺ adalah suri teladan kita.
Baginda ﷺ contoh ahsan kita. Apapun yang Rasulullah ﷺ berikan padamu, ambillah. Dan apapun yang beliau ﷺ melarangmu, jangan engkau kerjakan. Rasulullah ﷺ hadir kepada kita, dan kalbunya dipenuhi kebaikan untuk Umat ini. Baginda ﷺ hanya menginginkan kebaikan bagi Umat ini. Dan cinta kepada Allah dan cinta bagi Umat ini. Sejauh umat ini bagi Rasulullah ﷺ , beliau ﷺ menempatkannya mendahului cintanya bagi dirinya sendiri dan keluarganya. Baginda ﷺ akan memohon bagi kita, dan beliau ﷺ tidak akan memohon bagi keluarganya. Baginda ﷺ berdoa, “Ya Allah, aku tidak memohon bagi diriku, dan aku tidak memohon bagi putriku, Fatimah. Aku memohon bagi Umatku, Umatku, Umatku Umatku. Baginda ﷺ senantiasa peduli kepada kita, peduli kepadamu, dan pengasih dan penyayang kepada mukminin. Bagaimana mungkin kita tidak mencinta Baginda ﷺ ? Bagaimana kita tidak merayakan beliau ﷺ di tiap-tiap saat? Baginda ﷺ senantiasa merasakan sakit jika ada yang kita derita. Baginda ﷺ bersabda, “Aku merasakan sakit di kalbuku.” Bagaimana mungkin kita tidak bersedia mengikuti Nabi ﷺ ini? Bagaimana mungkin kita tidak berusaha mencari bukti cinta kita kepada beliau ﷺ ? Bukti cinta kita ialah dengan menaati perintah dan amarnya serta menghindari larangannya. Baginda ﷺ memerintahkan kita untuk berjamaah, dan Baginda ﷺ memerintahkan kita untuk saling mencintai satu sama lain. Lalu Baginda ﷺ bersabda kepada kita, “Jadilah hamba-hamba Allah, bersaudara.” Jadilah bersaudara dan hamba-hamba Allah. Selanjutnya Baginda ﷺ memerintah kita untuk membersihkan kalbu kita dari kebencian, hasad, dan egoisme dan dengki. Baginda ﷺ melarang kita dari seluruh penyakit-penyakit kalbu. “Katakanlah, jika kalian mencintai Allah, ikutilah diriku, dan Allah akan mencintaimu.” Wahai engkau yang berpura-pura mencintai Rasulullah ﷺ , mana buktimu? Sang kekasih menaati dia yang dikasihi ﷺ .
Nabi ﷺ melarang kita jadi pembenci dan pendengki. Baginda ﷺ bersabda, “Berhati-hati terhadap dengki. Karena dengki membakar amal-amal salihmu. Sebagaimana api membakar kayu.” Baginda ﷺ juga melarang kita dari sombong dan merasa kita lebih dari semua orang. Baginda ﷺ bersabda, “Tidak seorangpun, yang di kalbunya ada se-atom kesombongan akan memasuki Taman Surga.” Baginda ﷺ berkata pada sahabat yang berkata padanya, “Ya Rasulullah ﷺ, seseorang itu menyukai berpakaian bagus dan bersepatu bagus.” Nabi ﷺ menjawabnya, “Kesombongan itu ialah berlaku merendahkan orang lain. Memakai pakaian dan sepatu bagus tidak berhubungan dengan kesombongan. Yang sombong itu ialah dia yang membenci orang-orang dan tidak mau menerima kebenaran.” Itulah larangan-larangan yang Rasulullah ﷺ telah melarang kita. Baginda ﷺ sudah melarang kita, wahai kalian yang mencinta. Bagaimana mungkin engkau berlagak mencintai beliau ﷺ ? Sementara engkau tidak menaati perintahnya dan mematuhi larangannya.
Berkumpulnya kita di sini untuk melaksanakan dhikrullah ialah agar kalbu ini bergerak dan menyiapkannya untuk hal ini. Karena mengingat Allah membersihkan hati dari berbagai penyakit itu. Rasulullah ﷺ bersabda, ”Kalbu itu berkarat seperti berkaratnya besi.” “Bagaimana kita bisa membersihkannya Ya Rasulullah ﷺ ?” Baginda ﷺ menjawab, “Dengan dhikrullah dan membaca Al-Qur’an.” Karena dia yang melaksanakan dhikrullah tidak mungkin di dalam kalbunya ada bersama-sama dhikrullah dan kebencian dan kesombongan serta hasad. Dan saya teringat nasehat Sayyidina Rasulullah ﷺ kepada Sayyidina Abu Hurairah, radhiallahuanhu. Baginda ﷺ bersabda, “Ya Abu Hurairah, ketika cinta pada Allah dan cinta pada Rasul Allah ﷺ memasuki kalbu, cinta pada selainnya keluar dari kalbu, seluruhnya, kebencian, hasad, kesombongan dan dunia. Dan jika cinta dunia dan cinta selain Allah memasuki kalbu, maka cinta pada Allah keluar dari hati.” Kalbu ini siap untuk mencintai Allah dan mencintai RasulNya ﷺ. Keduanya harus didahulukan dari segala cinta yang lain, segala sesuatu yang bisa dicintai. Allah berfirman di Al Qur’an, “Jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatirkan kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah dan Rasul-Nya dan dari berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya.” (QS At-Tawbah 9:24) Ini sebuah peringatan. Ini berarti sesuatu akan terjadi. Sesuatu akan terjadi yang mengubah hidupmu dari baik menjadi buruk.
Semoga Allah tidak menjadikan hal itu. Kita harus mengutamakan cinta pada Allah dan Rasul-Nya ﷺ sebelum segala sesuatu selainnya. Dunia kita mengambil apa yang telah Allah berikan darinya. Yang diminta ialah kita beribadah pada Allah dan berkhidmat untuk Din Allah dan kepada hamba-hamba Allah. Allah telah memberikan amar pada dunia dan berfirman padanya dengan segala harta yang ada padanya, minyak, emas dan segala yang berharga padanya. “Wahai dunia, layani mereka yang menghamba pada-Ku dan lelahkan dia yang menghamba padamu.” Allah berfirman di Hadis Qudsi, “Wahai hamba-Ku, engkau menginginkan sesuatu – maknanya engkau menginginkan dunia, engkau ingin mengumpulkan harta, engkau menginginkan masa depan yang baik bagi anak-anakmu dan engkau peduli perihal ini semua – Engkau menginginkannya dan Aku juga menginginkan. Hanya yang Aku inginkan yang akan terjadi.” Jika engkau menerima apa yang Aku inginkan – apakah yang Allah inginkan? Allah menginginkan kita beribadah pada-Nya. “Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.” (QS Adz Zariyaat, 54:56). Kita harus berserah diri dan menerimanya. Jika kalian menerima apa yang Ku ingini, akan Ku berikan apa yang kalian inginkan, dan jika kalian tidak menerima apa yang Ku ingini, Aku akan melelahkan pada apa yang kalian ingini, dan yang akan terjadi ialah apa yang Ku ingini, hanya apa yang dikehendaki Allah terjadi. Allah berfirman, “Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah- megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya.” (QS Al Hadiid, 57:20) Allah selanjutnya memberi contoh hujan yang disukai para petani – dalam hal ini petaninya kafir. Mereka mencintai hujannya. Mereka menyukai tanamannya tumbuh berkembang. Atas hujan tersebut tanamannya menjadi besar dan hijau. Lalu berubah menguning matang. Lalu dipanen. Selesai. Kemudian menjadi sampah. Inilah contoh dunia. Dan di akhirat ada azab pedih atau ampunan Allah. Muslimin, para Muslim Sufi itu yang amat sangat perlu memahami urusan ini. Dan tidak tergoda. Tidak seorangpun punya jaminan dia bisa keluar dari pintu masjid ini. Siapa yang punya jaminan, silahkan tunjukkan. Tidak seorangpun. Kita sekarang hidup dan besok pagi bisa jadi sudah berpulang kepada Allah.
Jadi insan manusia haruslah bersiap. Tempatkan hak sesuai dimana hak itu harus ditempatkan. Kewajiban pada Allah dan kewajiban hamba. Dan kewajiban hamba itu amat besar. Kewajiban hamba, yang harus dilakukan hamba itu lebih besar. Saya akan mengakhiri daras ini dengan sebuah hadis Rasul Allah ﷺ . Baginda ﷺ menanyai para Sahabat, beliau ﷺ bersabda, “Tahukah kalian siapakah orang yang muflis itu?” Sahabat menjawab, ‘Yang muflis itu ialah seseorang yang tidak memiliki dinar atau dirham.” Karena di masanya Nabi ﷺ, uangnya ialah dinar emas, dirham perak dan fulus tembaga. Dan yang dianggap para Sahabat di masa itu orang yang muflis itu ialah dia yang hanya punya fulus tembaga, dia tidak punya dinar emas atau dirham perak. Nabi ﷺ, bersabda, “Bukan, itu bukanlah si muflis.” Maka, perhatikan baik-baik karena ini amat penting bagi kita semua. Jika kita hanya bisa belajar tentang hadis ini dari majelis ini, maka ini sudah cukup bagi kita. Nabi ﷺ, bersabda, “Si muflis ialah dia yang sampai di akhirat setelah melaksanakan salat – salat yang banyak, dan saum, dan berhaji, banyak amal salih, bergunung-gunung namun dia memakan uang atau harta si fulan-fulan, lalu menzalimi si fulan-fulan, menghina si fulan-fulan kemudian di akhirat, orang-orang akan datang dan mengambil dari amal baiknya, hasanatnya. Mereka mendatangi Allah, ‘Ya Allah, orang ini melakukan hal ini padaku’, lalu Allah mengambil hasanatnya dan diberikan kepada mereka. Karena banyak orang yang dizalimi orang ini datang menuntut. Lalu seluruh hasanatnya diambil dan diberikan, habis. Sementara mereka yang dizaliminya masih terus berdatangan, menuntut hak mereka. Maka Allah berfirman kepada orang-orang yang datang menuntut karena telah dizaliminya, “Curahkan padanya dosa-dosa kalian.” Mereka kemudian mencurahkan padanya seluruh maksiat mereka, dosa-dosa mereka padanya. Hingga keburukannya menggunung. Lalu dia dilemparkan ke Api. Inilah dia, si muflis, yang bangkrut. Hal paling berbahaya di hidup ini ialah hak kewajiban makhluk ciptaan.
Jadi siapa saja yang pernah menghina, memaki, berkata buruk pada seseorang, dia harus mendatangi orang tersebut dan meminta maafnya. Sehingga orang tersebut tidak akan menuntut haknya kelak di akhirat. Beberapa ahli Allah telah berkomentar tentang hadis ini. Terdapat beberapa hasanat/kebaikan, yang tergantung, tidak seorangpun mengambilnya. Hasanat ini tergantung perihal orang yang memilikinya. Hasanat tersebut tidak diberikan pada seseorang pun. Seakan-akan membeku, apakah hasanat tersebut?
Mereka itu ialah hasanat melaksanakan salawat pada Rasulullah ﷺ. Salawat sebanyak-banyaknya pada Rasulullah ﷺ akan menyelamatkan dia yang telah mengamalkannya, bersalawat demi akhiratnya. Karena dia yang menjamin salawat tersebut ialah Rasulullah ﷺ . Dan Rasulullah ﷺ ialah sang pemberi syafaat bagi dia yang telah menzalimi orang lain. Dan Baginda juga akan membimbing tangan dia yang telah dizalimi.
Marilah kita memohon pada Allah untuk mengkaruniai kita melalui cinta-Nya dan cinta Rasul-Nya ﷺ . Dan dengan curahan salawat pada beliau Nabi ﷺ, sallallahu ‘alayhi wassalam.
Kita memohon Allah, Subhanahu wa Ta’ala, memberkahi majelis berkah ini dan memberkahi seluruh fuqara yang ada, mereka yang hadir dari dekat atau jauh. Ya Allah jadikanlah urusan-urusan mereka mudah. Ya Allah kabulkanlah apa yang mereka idam-idamkan. Ya Allah penuhilah keperluan mereka. Ya Allah jadikanlah kami golongan mereka yang dicintai Baginda ﷺ , sallallahu ‘alayhi wassalam, dan mereka yang teguh pada imannya.
Ya Allah, ampunilah Mashaayikh kami, Ya Allah, ampuni Shaykh Sayyidi Muhammad ibn al-Habib, Shaykh Abdalqadir as-Sufi, Shaykh al-Fayturi, dan seluruh Mashaayikh yang tersambung kepada Rasul Allah ﷺ .
Ya Allah, berkahilah majelis berkah ini, dan mereka yang mempersiapkan acara ini dan bersedekah sampai malam hari. Semoga Allah memberikan kepada mereka kebaikan di dunia dan di Akhirat. Semoga Allah memberi mereka apa yang belum pernah dilihat oleh mata dan belum pernah didengar telinga dan belum pernah dibayangkan oleh hati. Kepada siapapun yang peduli, kami mohon Allah Subhanahu wa Ta’ala untuk memenuhi kebutuhannya dan mengeluarkan mereka dari kesulitannya. Ya Allah, bayarkanlah bagi kami dan baginya hutang di dunia ini dan di akhirat. Siapapun yang memiliki urusan yang dikhawatirinya, dia harus memperbanyak salawat pada Rasulullah ﷺ . Karena Rasulullah ﷺ ialah sang penjamin.
O Allah, curahkan salawat bagi Nabi dan keluarganya, salawat yang tiada akhir, sebagaimana tiada akhir atas Firman-Mu, dan Engkau Maha Sempurna. Dan juga bagi mereka yang turut serta terlibat semampunya untuk meninggikan Kalam Allah. Dan mereka yang bersedekah di jalan Allah. Kami memohon Allah memberi mereka keberkahan dalam kesehatannya, hartanya dan perdagangannya. Mereka yang berkhidmat di masjid-masjid, zawiyya, dan khususnya mereka yang setiap bulan mengirimkan berkah santunannya ke zawiyya di Kela’at Mgouna, kami memohon Allah Subhanahu wa Ta’ala untuk memberikan mereka ganjaran (memberkahi rezeki mereka). Dan bahwa semuanya dilakukan demi fi sabilillah. Karena sedekah itu melindungi dari bala’ (musibah) dan menjadikan rezeki tumbuh dan berlipat darinya.
Ya Allah, berikan kemenangan kepada Sultan kami, Amirul Mukminin. Ya Allah, kabulkanlah permohonannya. Ya Allah, lindungi beliau sebagaimana Engkau melindungi iman salihin. Sesungguhnya Engkau berkuasa atas segala sesuatu.
Dokter yang mulia di sini memohon mendoakan seorang menteri negeri ini yang berpulang malam ini. Menteri urusan Haji. Kami memohon Allah Subhanahu wa Ta’ala agar setiap orang yang telah melaksanakan haji berterima kasih padanya, semoga ia diberkahi dalam sareannya. Dan agar Allah Subhanahu wa Ta’ala memberikan cahaya di sareannya. Membaca Surat Al-Ikhlas 3x.
Allahumma sholli ‘alaa Sayyidina Muhammadin ‘abdika wa rasulikan-nabiyyil-ummiyyi wa ‘alaa aalihi wa sohbihi wa sallim taslimaa, adada khalqika wa ridhoo nafsika wa zinata arsyika wa midaada kalimatik.
(Lebih banyak doa lagi untuk tuan rumah, bagi semua yang hadir, dekat dan jauh, seluruh fuqara, seluruh muhibin, seluruh muslimin di Timur dan Barat, semoga Allah merahmati mereka semua, semoga Allah mengampuni mereka… dan lebih banyak lagi)
Allahumma bi haqqi Surat Al Fatihah. Allahumma sholli ‘alaa Sayyidina Muhammadin ‘abdika wa rasulikan-nabiyyil-ummiyyi wa ‘alaa aalihi wa sohbihi wa sallim taslimaa. Subhaana Rabbika Rabbil ‘Izzati amma yasifuun wa sallaamun ‘alal mursaliin walhamdulillahirabbil ‘aalamiin. Jazaakumullah.
Catatan:
Daras ini disampaikan dalam bahasa Arab oleh Shaykh Moulay Muhammad Mortada el-Boumeshouli. Terjemah langsung ke dalam bahasa Inggris dilakukan oleh Shaykh Moulay Ali al-Iraqi. Transkrip dilakukan oleh Sidi Abdul Qohar (Saya menerjemah beberapa doa yang tidak diterjemah langsung oleh Shaykh Moulay Ali dengan niat untuk belajar, jadi jika ada kesalahan itu kesalahan saya, mohon beritahu saya dan semoga Allah mengampuni saya). -Malik Abdalhaqq-
Video darasnya bisa ditonton di: https://www.facebook.com/jibril.hassan.54/videos/1007843731361909/