Junjungan kami, semoga Allah menjaga keberadaan mereka! Mengatakan kepada kami bahwa mereka senantiasa menyisihkan suatu waktu bagi Allah untuk melakukan sesuatu yang tidak ada bagian bagi selainnya, baik di malam hari atau siang hari. Pada waktu itu mereka akan membaca Kalam Allah (Al-Quran), atau melakukan zikir La ilaha illallah atau Asma Allah semata, atau salat sebanyak mungkin yang dikehendaki Allah, atau membaca salawat kepada Rasulallah sallallahu ‘alayhi wassalam. Demi Allah, jika kalian melaksanakan seperti yang saya utarakan, Allah akan memberimu sebuah pembukaan yang belum lagi dibukakan-Nya bagimu. Pemberian itu akan lebih besar dari yang kini engkau miliki. Karunia-Nya akan muncul padamu sebagaimana telah muncul pada mereka yang sepertimu di antara ahli ilmu dan yang lainnya. Janganlah merasa cukup dengan ilmu lahiriah yang engkau miliki. Tuntutlah ilmu ruhaniah sebagaimana engkau mencari ilmu lahiriah. Gunakan wahana-wahana untuk memperolehi keduanya. Semoga Allah memberimu kesuksesan! Jadilah ahli kalbu dan tubuh. Jangan hanya menjadi ahli tubuh saja. Allah tidak melihat kepada bentuk-bentuk atau tubuh-tubuhmu. Ia melihat kalbu-kalbumu, sebagaimana telah diriwayatkan. Di firmankan dalam Kitab Allah, “Karena sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta, ialah hati yang di dalam dada.” (Surat Al Hajj ayat 46) Juga difirmankan, “Mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah)”, dan sebagainya.

Berhati-hati untuk tidak mencurahkan sebagian besar energimu seperti yang dikatakan: “Hari ini hanya ada sedikit khalayak lahiriah. Sedang khalayak ruhaniah itu adalah kelompok yang sudah berlalu.” Banyak dari ahli ilmu, semoga Allah meridai mereka, secara terbuka menyatakannya. Demi Allah, urusannya tidaklah seperti yang mereka katakan. Urusannya adalah kebalikan dari pendapat mereka itu.

Mata menolak cahaya matahari karena infeksi mata.

Mulut menolak kesegaran air karena sakitnya.

Demi Allah, sahabatku, menurut pernyataan-pernyataan Shaykh Abul-Abbas, Sidi Ahmad Zarruq dan lainnya, Allah telah mengkaruniakan ilmu ruhani dan pembukaan besar bagi bagi banyak ahli ilmu dan yang lainnya. Sesiapa yang ingin mewujudkan apa yang benar dan apa yang salah haruslah meninggalkan cinta dunia ini karena kecemerlangannya diperkuat dengan meninggalkan dunia ini. Keyakinan diperkuat dengan menguatnya kecemerlangan. Jika keyakinan diperkuat, aspirasi nya meninggi melampaui para makhluk. Jika himma itu melampaui para makhluk, Sang Khalik dicapai. Mencapai-Nya adalah mencapai ilmu tentang-Nya.

Inilah keyakinan kami yang akan kami yakini hingga kami menjumpai Rabb kami. Kami tidak yakin pada selainnya karena jika seseorang menjadi milik Allah, Allah adalah milik-nya. Jika seseorang memiliki Allah, bagaimana mungkin ia kekurangan kebaikan dan berkah? Ini tidak mungkin. Demi Allah, kami katakan padamu: sisihkan suatu waktu bagi Allah tanpa ada suatu bagian pun bagi selainnya karena dia yang memberikan seluruh perhatiannya kepada Allah senantiasa bercahaya dan memiliki rahasia-sir. Sesiapa yang bercahaya dan memiliki rahasia-sir memiliki kedudukan tinggi. Sesiapa memiliki kedudukan tinggi mengenali yang benar dari yang salah. Pengenalan kepada yang benar dari yang salah adalah derajat yang agung. Amat berbeda dengan dia yang tidak memiliki kedudukan, dan hanya merupakan yang awam. Ia hanya melihat apa yang dilihat mereka yang awam.

Saya kira Shaykh Ahmad Zarruq berkata, “Jika seseorang menghalang-halangi dirinya dari ahli zikir sebelum ia mampu mengenali mereka dan sebelum Allah memberinya sebuah pembukaan sebagaimana Ia telah memberikannya kepada mereka, maka orang itu hanya akan memperoleh pembukaan di akhir usianya dan ia hanya akan hidup sebentar sesudah pembukaan itu. Dia yang hidup dalam masa yang panjang setelah keterbukaannya tidak sama dengan dia yang wafat segera setelah pembukaannya. Kami bisa mengatakan bahwa dia yang memasuki suatu persada dan hidup hingga ia mengenali mereka yang umum, dan yang khususnya, dan apa yang ada di situ tidaklah sama dengan dia yang masuk di pagi hari dan meninggalkannya di malam hari.

Salam.