Month: October 2021

Langkah Ketujuhpuluh Satu – Simsima

Simsima berarti sesam*)! Shaykh al-Akbar menyatakan simsima adalah “Makrifat yang terlalu halus untuk diungkap.” Dalam makrifat -dalam makna paripurna tentang ilmu mengenal Allah dan rahasia-rahasiaNya- terdapat, baik tahapan-tahapan kejernihan luar biasa dan derajat-derajat kehalusan. Sedangkan yang pernah diisyaratkan oleh mereka […]

Surat 18

Si pencinta sejati tidak boleh meninggalkan sholawat kepada Rasul, salallahu ‘alayhi wassalam, dalam sholat wajib dan sunah karena itu ialah titik pusat berkah, kebaikan dan limpahan fadilah. Rasul kita, salallahu ‘alayhi wassalam, haruslah diseru di sana, dan di setiap tempat […]

Langkah Ketujuhpuluh – Ghuzla

Ghuzla berarti rehat. Setelah khalwa, hadir ghuzla. Ghuzla adalah pengunduran diri setelah khalwa untuk meneguhkan dalam hati makna-makna dan rahasia-rahasia dahsyat yang telah terpancar atas diri yang bercahaya. Seringkali dalam khalwa, karena kekuatan tajaliyat*) yang telah terpancar, dan kekuatan makna-makna […]

Langkah Keenampuluh Sembilan – Khalwa

Khalwa atau khalwat*) adalah mengundurkan diri dari dunia, untuk memfokuskan perhatian pada amal berzikir ‘Ism ‘al-Adhim agar tiba di penyaksian Wajah-Nya. Pembimbingnya ialah Sang Shaykh. Di maqam inilah nasihat Shaykh Mawlay Abdal-Qadir al-Jilani harus sepenuhnya ditaati. Mereka yang jahil menyalahartikan […]

Surat 251

Saudara-saudaraku, siapa saja yang menginginkan untuk memperoleh berbagai keberkahan melampaui apa yang bisa dibayangkan akalnya, haruslah merasa malu di hadapan Rabb-nya dan tidak boleh menyimpang dari Sunah Rasul-Nya, salallahu ‘alayhi wassalam. Dia haruslah teguh pada yang demikian itu dan tidak […]

Langkah Keenampuluh Delapan – Ghurba

Ghurba berarti pengasingan. Sebuah hadis menjelaskan: “Pencarian al-Haqq ialah satu pengasingan.” Dalam Diwan, Shaykh Ibn al-Habib berkata: “Dengan berdo’a pada Maha Penguasa Kursi, engkau akan menjadi seorang zahid di antara para manusia, dan engkau akan fana dari nafsu yang menghambat […]

Langkah Keenampuluh Tujuh – ‘Ism al-‘Adham

‘Ism al-‘Adham berarti Nama Teragung. Ialah “ALLAH” yang diucapkan berulang-ulang dengan cara yang sesuai dengan pengajaran Tariqat Darqawi. Caranya, yaitu dengan memanjangkan pengucapan Nama itu, visualisasi huruf-huruf Nama itu dalam hati pada maqam awalnya, keheningan, dan penangguhan pikiran. Semua ini […]

Surat 247

Perhatian itu sesuatu yang mulia dan begitu juga kewaspadaan. Wahai betapa gembira dan kabar baiknya, bagi dia yang menyimak dan memberikan perhatian dan senantiasa menimbang apa yang dimilikinya dari awal sampai akhir! Kemudian ia teguh dalam perilaku salih, dan meninggalkan […]

Langkah Keenampuluh Enam – Makrifat

Makrifat berarti tahu benar. Makrifat adalah pengetahuan di mana bertumpu seluruh pengetahuan lain. Seluruh pengetahuan lain bersifat sangkaan, walaupun bisa diperiksa kebenarannya di ranah kemungkinan. Makrifat ini benar, namun tidak bisa dipertunjukkan. Hanya saja pengetahuan-pengetahuan lain itu tidak menerangi mereka […]

Langkah Keenampuluh Lima – Dhat

Dhat atau Zat, yaitu Zat Allah. Allah Ahad. Sebelum penciptaan Semesta, Allah telah ada dan tidak ada yang bersama-Nya. Saat mendengar ini, Imam Junayd menyatakan, “Ada, sebagaimana Ia ada sebelumnya!” Allah Ahad dalam tindakan-tindakan-Nya, sifat-sifat-Nya dan Dhat-Nya, jika tidak begitu […]