Ghuzla berarti rehat. Setelah khalwa, hadir ghuzla.
Ghuzla adalah pengunduran diri setelah khalwa untuk meneguhkan dalam hati makna-makna dan rahasia-rahasia dahsyat yang telah terpancar atas diri yang bercahaya. Seringkali dalam khalwa, karena kekuatan tajaliyat*) yang telah terpancar, dan kekuatan makna-makna yang telah memancar di dalam hati, menyebabkan si arifin remuk atau masih mengalami mabuk. Satu keruntuhan akibat pengaruh fana.
Ghuzla adalah sebuah perlindungan bagi si faqir atas apa yang pasti terjadi selanjutnya, namun Allah-lah yang lebih tahu. Apapun kejadiannya, ghuzla, memberikan satu pengertian jelas tentang apa yang telah terjadi, dan membantu si arifin kembali ke dunia dengan kerendah-hatian dan menabiri rahasianya dari orang awam.
Shaykh Ibn Atha’illah berkata dalam Hikam: “Kuburlah keberadaanmu di dalam tanah keterasingan, karena apapun yang bertunas tanpa terlebih dahulu ditanam, akan mekar tidak sempurna.”
Ghuzla harus sering dilatih, oleh dia yang mampu, setelah khalwa. Aturan-aturannya tidaklah setegas kurungannya khalwa, dibolehkan untuk bicara sedikit dan berjalan-jalan terisolasi, juga boleh menelaah singkat.
Catatan :
ta·ja·li Ar v 1 tersingkap atau terbuka (selubung, tudungnya); nyata dan terang (tentang sesuatu yang gaib); 2 wahyu (kebenaran yang diperlihatkan Allah).