Perhatian itu sesuatu yang mulia dan begitu juga kewaspadaan. Wahai betapa gembira dan kabar baiknya, bagi dia yang menyimak dan memberikan perhatian dan senantiasa menimbang apa yang dimilikinya dari awal sampai akhir! Kemudian ia teguh dalam perilaku salih, dan meninggalkan kesalahan dan tidak kembali kepadanya. Kami melihat bahwa khalayak yang mencintai kami atau siapapun yang terlibat dengan usaha duniawi dan mereka yang berusaha yang memerlukan apapun, semuanya membutuhkan pengajaran. Demi Allah, Ia telah memberi kepada kami baik ilmu dan amal yang tidak melampaui adab yang telah dikaruniakan-Nya.
“Adab si hamba ialah merendahkan diri
dan si hamba tidak boleh meninggalkan adab.
Jika merendahkan dirinya sempurna,
ia akan memperoleh cinta dan keakraban.”
Para ahli tariqat, semoga Allah meridai mereka! Berkata, “Jadikan amalmu garam dan adabmu tepung.” Saudara-saudaraku, senantiasa perhatikan apa yang kalian lakukan dari awal hingga akhir. Jika itu amal salih, maka syukur dan segala puji bagi Allah! Jika itu kesalahan, maka tinggalkanlah, dan ketahuilah, semoga Allah mendidikmu dengan baik, bahwa siapa saja yang tidak memperhatikan apa yang dilakukannya hingga ia tidak membedakan antara amal salih dan kesalahan, atau bisa kami katakan, antara kebenaran dan kebatilan, atau sarana-sarana yang menghasilkan tafakur dan segala kebaikan dan sarana-sarana yang membawa kepada tenggelam dalam kegelapan, kejahilan dan kelalaian, maka dia ini pasti memiliki hakikat gelap palsu. Kami berlindung kepada Allah! Orang pertama, dia yang memiliki sarana-sarana yang dengannya tafakur dan segala kebaikan dihasilkan, adalah dia yang memiliki hakikat cemerlang.
Kalian harus sungguh-sungguh menyimak dan memperhatikan kepada apa yang kami sampaikan! Jika begitu, kalian akan memperoleh kekuatan, kemuliaan dan kemenangan, insya Allah. Kalian harus memiliki niat-niat baik satu sama lain dan kepedulian satu sama lain. Senantiasalah sepenuhnya bersaudara. Waspadalah terhadap lesunya himma. Semoga Allah, dengan derajat Rasul salallahu alayhi wassalam, menolong kalian dari lesunya himma. Jika kalian melihat seorang faqir di antara kalian, atau yang lain tidak bersilaturahim dengan saudara-saudaranya, bahkan hanya sekali dalam sebulan, tidak menghadiri majelis zikir bersama mereka, tidak memberi mereka sebagian dari harta rezekinya, dan sebagainya, maka ketahuilah himmanya kuyu dan tertidur.
Salam.
Catatan :
Pada penerbitan edisi lama, Surat 247 ini adalah Surat 203.