Zawiyya Granada, Spanyol, 1981.


“Apakah yang bergejolak ini, mengapa muncul ketidakyakinan ini?”

-Shaykh al-Fayturi, rahimullah-

“Kalian harus terjaga dan mengerti bahwa kehidupan ini berlalu jauh lebih cepat dari hadrah itu. Raih momennya! Kalian wajib beribadah pada Allah, engkau ruku’ dan sujud di hadapan Sang Pencipta, di hadapan sir-mu sendiri. Sir-nya ada padamu. Temukan. Kalian harus menemukannya, kalian tidak akan bisa beristirahat hingga menemukannya.
Kapanpun engkau menghendakinya. Tidak perlu bertahun-tahun, hanya perlu sebentar saja. Hanya beberapa hari. Tidak sukar dan tidak mudah. Engkau harus menginginkan. Simak apa keinginanmu, lihatlah kondisi yang kalian alami karena keinginanmu itu. Lihat kepada Dia yang telah menciptakanmu, dan memberimu rezeki, dan yang paling dekat padamu.
Inginkan ini, ini yang Ahad: Allah.

Kalian harus menyelam lebih dalam dari itu. Jalan setapak ini bukan untuk kanak-kanak, juga bukan untuk si penyemu, dia yang hanya bisa berlagak. Ini bagi jiwa-jiwa yang menginginkan Allah. Jalan setapak ini bagi mereka yang adi.*

Ada milyaran manusia di muka bumi dan di jalan setapak ini hanya ada ribuan. Kapanpun kalian mau, kapanpun kalian inginkan, inilah jalan menujumu. Tidak ada kaitannya dengan saya, tidak ada hubungan apapun dengan suatu sistem atau doktrin. Kaitannya dengan ilmu. Berhubungan dengan menjalankan sesuai ilmu, fitrah seorang insan. Menunaikan. Pelaksanaan, menunaikan syarat menjadi insan manusia.

Sebagaimana seekor kucing tidak sempurna tanpa dengkurannya, dan burung yang tidak sempurna tanpa kicauannya di saat fajar- insan manusia tidak sempurna tanpa ibadah kepada Allah. Dan ibadah tidak sempurna hingga kalian berada di hadirat Wajah Sang Kekasih. Lebih dekat dari urat lehermu.

Inilah kesahihan Islam. Inilah tasawuf. Dan inilah dirimu. Dan di sinilah kita. Dan itu di situ. Lalu apa yang ingin kau lakukan? Alhamdulillah, segala puji bagi Allah. Kita akan menyaksikan. Kemudian kalian akan mempertanggungjawabkan apa yang telah kalian lakukan dengan hidupmu. Bukan kepada saya dan bukan kepada dirimu. Hanya pada Allah.”

disampaikan oleh Tijana Sarac.

Catatan:
*)adi kl a yang pertama; yang terutama; yang terbaik. adi- bentuk terikat unggul; besar.