Bagi ahli cinta dan makrifat, jika seseorang menyakiti mereka dan menyusahkan mereka, mereka bersandar kepada “Sebagai sunnah Allah yang berlaku atas orang-orang yang telah terdahulu sebelum(mu), dan kamu sekali-kali tiada akan mendapati perubahan pada sunnah Allah.” (33:62).
Menyakiti para wali, semoga Allah rida kepada mereka semua, adalah suatu perkara besar. Sebagian dari mereka dipenjara. Sebagian dari mereka dipecuti. Sebagian dari mereka dipaksa untuk terus berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Sebagian dari mereka dibunuh. Kami dan yang lainnya memiliki contoh yang lengkap pada wafatnya sang Qutb, Moulay ‘Abdu’s-Salam ibn Mashish, wafatnya al-Hallaj, dan yang lainnya, semoga Allah rida kepada mereka semua. Itu seperti mengikuti wafatnya Para Sahabat, semoga Allah rida kepada mereka semua, dan wafatnya Para Nabi, salam bagi mereka semuanya. Allah Ta’ala berfirman, “Dan berapa banyaknya nabi yang wafat bersama-sama mereka sejumlah besar dari pengikut(nya) yang bertakwa. Mereka tidak menjadi lemah karena bencana yang menimpa mereka di jalan Allah, dan tidak lesu dan tidak (pula) menyerah (kepada musuh). Allah mencintai orang-orang yang sabar.” (3:146).
Nampak kepada kami bahwa persekusi yang ditimpakan kepada Para Nabi, salam bagi mereka semuanya, adalah lebih berat dari persekusi yang dialami Para Sahabat, semoga Allah rida kepada mereka semua. Persekusi yang dialami mereka lebih berat dari persekusi yang dialami para wali, keselamatan bagi mereka semua. Itu bersesuaian dengan derajat-derajat maqam, sebagaimana yang telah disabdakan insan terbaik, sallallahu ‘alayhi wasalam, “Khalayak yang mendapat ujian terberat adalah Para Nabi, kemudian para wali dan mereka yang seperti mereka.” Demi Allah, itu adalah sebuah tanda kemuliaan dari Allah kepada mereka. Itu adalah nikmat dan suatu keberkahan dari Allah. Itu adalah sebuah karunia besar dari Allah bagi mereka.
Ketahuilah jika engkau mengendalikan nafsumu, Allah Ta’ala akan memberikanmu kendali atas sesiapa pun yang menyakitimu baik sesama manusia dan lainnya, serta seluruh makhluk ciptaan sebagaimana telah kami katakan lagi dan lagi. Yang mampu menguasai khalayak dan seluruh makhluk ciptaan hanyalah dia yang telah menguasai dirinya sendiri. Kami dapat mengatakan bahwa hanyalah dia yang terbebas dari perlawanan sesama manusia adalah dia yang telah terbebas dari perlawanan nafsunya sendiri. Hanya dia yang telah terbebas dari perlawanan nafsunya sendiri adalah dia yang telah menentang hawa nafsunya dan taat kepada Rabbnya dengan ketaatan ikhlas. Jika engkau menginginkan Allah membimbing tanganmu, maka berserahlah kepada-Nya. Ia akan mengendalikan urusanmu sebagaimana Ia telah mengurus seluruh urusan yang lainnya. Semoga laknat Allah menimpa sesiapa yang berdusta kepadamu. Insya Allah, Ia akan memberikan sebuah pembukaan bagimu sehingga tidak ada keraguan sedikit pun atas apa pun yang telah kami katakan kepadamu.
Salam.