Shaykh, jangan wajibkan dia yang datang padamu untuk kontinu mengatakan “Allah, Allah, Allah,” salat terus menerus, saum terus-terusan, atau membaca (Al-Qur’an) terus-menerus jika halnya ialah sangat haus dunia ini dan menghamba pada omong kosong. Engkau harus mewajibkannya salat wajib dan salat sunat muakad. Dia harus meninggalkan apa-apa yang bukan urusannya lalu berakhlak mulia. Lebih baik baginya untuk menyebut Allah satu kali, melaksanakan salat (sunat) sesekali, atau membaca satu surat atau yang serupa dengannya dalam kondisi akhlak mulia seperti telah kami sebutkan daripada melakukan itu seribu kali dalam kondisi tidak terpuji yaitu amat dahaga pada dunia ini, menghamba pada omong-omong kosong, serta terus-menerus menyerap kesesatan. Semoga Allah menolong kita!
Salam.