Demi Allah, ahli-nya Allah hanya berada di hadirat Allah. Mereka tidak berada di dunia ini atau akhirat kelak. Saya mendengar Shaykh Sidi Ali, semoga Allah rida padanya, berkata, “Ketika syafa’at bagi mereka yang berperilaku buruk di antara umat Rasulallah, salallahu alayhi wasalam, berlangsung, mereka akan keluar dari Api dan memasuki Taman. Mereka akan mengenali satu sama lain. Ada orang-orang tertentu yang tidak mereka temui baik di Taman ataupun di Api. Mereka akan bingung sebagaimana bingungnya ahli Taman di Taman hingga Rabb mereka mewujud kepada mereka. Mereka semua akan melihat-Nya sebagaimana disebutkan dalam kumpulan dua Sahih. Dan Allah Maha Tahu. Mereka akan berkata kepada-Nya, ‘Ya Rabb, ada beberapa orang mulia yang kami kenal di dunia. Mereka tidak ada di Taman ini dan mereka juga tidak ada di Api. Ya Rabb, dimanakah mereka? Engkau-lah yang Maha Tahu tentang mereka.’ Allah Yang Maha Suci Maha Terpuji Sifat dan Asma-Nya akan berfirman kepada mereka, ‘Mereka itu tamu-Ku. Mereka dulu beribadah kepada-Ku dengan keikhlasan semata bagi Wajah-Ku. Kini mereka bersama-Ku sebagaimana dahulu mereka di dunia.’”
Bukti ini ada dalam Kitab Allah. Begitu jelas dan terang. Allah Ta’ala berfirman, “Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa itu di dalam taman-taman dan sungai-sungai, di tempat yang disenangi di sisi Raja yang Maha berkuasa.” (54:54-55). Terdapat juga bukti dari Sunah ketika Rasulallah, salallahu alayhi wasalam, bersabda, “Dunia ini terlarang bagi ahli Akhirat, dan Akhirat itu terlarang bagi ahli dunia ini. Dunia ini dan Akhirat itu terlarang bagi ahli-nya Allah.” Semoga Allah tidak melarang kami dan sesiapa yang mengikuti kami dan berasal dari kami dan mendatangi kami. Amin.
Salam.