Oleh : Shaykh Mawlay Muhammad Mortada el-Boumashouli
Saya ingin berbicara tentang Moussem (musim) dan apa itu Moussem. Beberapa orang tidak mengerti makna dari Moussem. Anda dapat berbicara tentang musim buah-buahan, musim zaitun, musim semi, musim panas, dan seterusnya. Semua musim-musim tersebut adalah lahiriah. Musim yang dimaksud oleh para ahli Tasawuf – dalam istilah teknis Tasawufnya – ialah berkumpulnya kalbu-kalbu orang-orang di suatu tempat tertentu untuk berzikir kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Inilah makna dari ‘moussem’ dalam artian orang-orang yang berkumpul setiap tahun untuk berjumpa satu sama lain dan berzikir kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Alasan mengapa mereka menghadirinya ialah karena kalbu-kalbu ini. Seperti sabda Rasulullah shalallahu’alayhi wassalam, ‘Kalbu itu berkarat seperti berkaratnya besi.’ Tetapi segera ketika ia berserah diri dan memasuki moussem, ia menjadi terpoles dibersihkan. Seseorang bertanya, ‘Apakah yang dapat membersihkannya ya Rasulullah?’ Rasulullah menjawab, ‘Berzikir kepada Allah dan membaca Al-Qur’an.’
Sumber : https://www.facebook.com/share/v/SKBxkGyZkgg6JFXa/?mibextid=oFDknk