Dikutip dari bab “Mukjizat Para Nabi dan Rasul” hal. 207-211 pada kitab syarah Tarjamah Sabilul ‘Abid ‘Ala Syarah Jauharah at-Tauhid karya KH. Sholeh Darat rahimahullah perihal penjelasan Rasulullah sallallahu’alayhi wassallam yang diutus kepada semua manusia dan syari’at Baginda tidak akan rusak hingga akhir zaman.
Pada hakikatnya Rasulullah diutus kepada semua manusia, mulai zaman Nabi Adam alayhissalam hingga zaman Rasulullah sendiri sampai pada hari Kiamat. (1173). Hal ini sesuai sabda Rasulullah:
بُعِثْتُ إِلَى النَّاسِ كَافَّةً.
“Aku diutus kepada semua manusia.”
Allah juga berfirman:
وَ مَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا كَافَّةً لِلنَّاسِ.
“Dan Kami tidak mengutus engkau, melainkan kepada umat manusia seluruhnya.” (QS. Saba’ [34]: 28).
Seseorang yang mengingkari ke-umuman diutusnya Rasulullah, maka dia benar-benar kufur.
Hal ini berbeda dengan keyakinan kaum ‘Isawiyyah dari golongan kafir Yahudi, mereka meyakini bahwa Rasulullah hanya diutus kepada orang-orang ‘Arab. (1184).
Setelah ditetapkan bahwa Rasulullah adalah penutup para Nabi dan diutus secara umum kepada semua manusia, jin, sampai malaikat, hewan, semua benda dan tumbuhan sebagaimana yang telah disebutkan sebelumnya, maka syari‘at Rasulullah tidak mengalami perubahan sampai hari Kiamat.
Hal ini sesuai sabda Rasulullah:
لَنْ تَزَالَ هذِهِ الْأُمَّةِ قَائِمَةً عَلَى أَمْرِ اللهِ لَا يَضُرُّهُمْ مَنْ خَالَفَهُمْ حَتَّى يَأْتِيَ أَمْرُ اللهِ.
“Umat ini akan selalu menjalankan perintah Allah (agama yang benar), tidak membahayakan mereka orang-orang yang berbeda, sampai datang hari Kiamat.”