Ghufroonaka robbanaa wa ilaikal-mashiir. Seal Sayyidina Shaykh Abdalqadir as-Sufi, radhiallahu’anhu.
Saudara-saudara kami, para fuqaranya Sayyidina Shaykh Abdalqadir as-Sufi, semoga Allah meridainya, setelah berpulangnya Sayyidina Shaykh Abdalqadir as-Sufi akhir pekan lalu, meminta kami memberi pengantar khusus sebelum melanjutkan unggahan Langkah selanjutnya di laman ini.
Yang harus diingat jika seorang Wali Allah Ta’ala berpulang, maka berpulangnya pun tetap memberikan pelajaran dan pengajaran karena stempel yang telah Allah Ta’ala tetapkan bagi mereka, semoga Allah meridai mereka, melalui Junjungan kita sallallahu alayhi wassalam, dalam firmanNya:
قُلْ اِنَّ صَلَا تِيْ وَنُسُكِيْ وَ مَحْيَايَ وَمَمَا تِيْ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ
qul inna sholaatii wa nusukii wa mahyaaya wa mamaatii lillaahi robbil-‘aalamiin
“Katakanlah (Muhammad), “Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah, Rabb seluruh alam,”
(QS. Al-An’am 6: Ayat 162)
Sayyidina Shaykh Abdalqadir as-Sufi, semoga Allah meridainya, dalam deresnya yang dibukukan -sebagaimana sebagian besar karya-karya beliau lainnya- yang berjudul Qur’anic Tawhid menyampaikan pengajaran Tauhid melalui kupasan dua ayat Agung Al-Qur’an Karim: Ayat Kursi (2:255) dan Ayat Nur (24:35). Yang kami ingin sampaikan di sini hanyalah nukilan singkat dari pengajaran tersebut, mudah-mudahan bermanfaat.
Beliau, semoga Allah meridainya, menyampaikan:
“Jika kalian ditanya, ‘Dari mana?’ jawablah: ‘Dari Allah!’
‘Mau kemana?’, jawabnya ‘Menuju Allah!’ Bersama siapa?, ‘Bersama Allah!'”
Hasbunallah wa nikmal wakil nikmal mawla wa nikmal nashir. Al Fatihah.
Kami mohon kesediaan mendoakan beliau.
-Muqadim Malik Abdalhaqq Hermanadi-