Saya menasehati kalian semua, yang khusus dan awam, pria dan wanita, tua dan muda, budak dan merdeka, untuk menaati apa yang telah diperintahkan Allah pada kalian. Yaitu jangan kalian menunda salat hingga melampaui batasan waktunya, dan agar kalian tidak membiarkan diri bersuka-ria dalam penundaan itu. Kalian harus salat dalam satu jamaah dan tidak salat sendiri-sendiri kecuali jika ada sebuah rukhsah. Allah Maha Tahu, hanya saja rukhsah yang sahih itu amat sangat jarang.

Semoga Allah merahmati kalian! Ketahuilah bahwa alasan yang mendorongku untuk mengatakannya pada kalian ialah bahwa saya melihat bahwa banyak saudara-saudara kita menunda salat melampaui batasan waktunya. Mereka membiarkan diri mereka bersuka-ria dalam menundanya. Mereka salat sendiri-sendiri padahal mereka itu sekumpulan. “Amat buruk apa yang mereka kerjakan.” (Surat 5 ayat 62). Bahkan jika mereka berada di antara para junjungan ahli kalbu, demi Allah, mereka itu dalam keadaan sadar. Mereka tidak sedang mabuk dan berada di luar pengalaman indrawinya sehingga mereka seharusnya melakukan salat pada waktunya. Semoga Allah memberikan kesuksesan pada kalian! Karenanya kalian harus terus waspada perihal ini.

Lupakan mengingati diri-dirimu dengan mengingati Rabb kalian. Jangan melakukan yang sebaliknya, lupa mengingati Rabb kalian dengan mengingat-ingati diri-diri kalian. Dia yang mengingati dirinya ialah dia yang menjeburkan diri kedalam syahwatnya dan tenggelam padanya. Sedangkan dia yang mengingati Rabb-nya dan melupakan dirinya, dia itu hanya tenggelam dalam berbagai makna dimana seluruh wali-wali, semoga Allah meridai mereka, tenggelam padanya. Mereka meninggalkan syahwatnya dan tidak berterusan bersama-sama dengannya karena mereka merasa malu jika Sang Pencipta melihat mereka bersama sesuatu selain-Nya, maka pahamilah! Semoga Allah membuat kalian memahaminya! Jauhi apa yang kalian dilarang dan sibuklah dengan apa yang diperintahkan pada kalian. Semoga Allah memberi kalian keberhasilan!

Ketahuilah bahwa saya menyaksikan banyak dari saudara kita yang senantiasa berada dalam keadaan kecemasan, kesedihan, kesusahan, dan kecurangan. Itu karena mereka berpaling dari Rabb mereka dan mentaati hawa nafsunya. Jika saja mereka melakukan sebaliknya dan berpaling menghadap Rabb mereka dan berpaling menjauh dari hawa nafsu mereka, maka kecemasan, kesedihan, kesusahan dan kekeruhan mereka akan meninggalkan mereka, Allah Ta’ala berfirman, “Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi.” (Surat 7 ayat 96) “Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya.” (Surat 65 ayat 2-3) “Dan barang -siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Allah menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya. Itulah perintah Allah yang diturunkan-Nya kepada kamu.” (Surat 65 ayat 4-5) Ada banyak ayat lain dan hadis yang seperti ini.

Salam.